Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) donasikan sekira 200 kitab Injil berhuruf braille kepada Yayasan Pendidikan Tuna Netra (Yapentra) Tanjung Morawa, pada perayaan Natal bertema Braille for Chirstmas”, Kamis (2/12).

Perayaan Natal berlangsung khidmat. Diisi dengan kegiatan antara lain, Ibadah, nyanyian pujian Natal, pembacaan Liturgi, drama audio, penyalaan lilin, dan pameran lukisan dari anak-anak tuna netra Yapentra.

Turut hadir Direktur Yapentra Jabes Silaban, Kepala Sekolah Yapentra Linda Hutagalung, M.Pd, Kawil Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) Rosida Dewi Barus, Volunteer Romi Calmaria, perwakilan dari mitra PT. Wings dan perwakilan dari yayasan Yapentra.

Rosida Dewi Barus dalam sambutannya mengatakan bahwa LAI mempunyai program “Menggapai Hidupku” yakni program pengadaan Alkitab huruf braille khusus untuk anak disabilitas netra yang rindu akan firman Tuhan dapat membacanya.

“Kami berharap anak-anak disabilitas Yapentra dapat dibekali firman Tuhan dan dilatih agar memiliki skill tidak menjadi beban bagi keluarga. Akan tetapi mampu menjadi berkat bagi lingkungan dan gereja”

- Rosida Dewi Barus

Selain di Medan, lanjut Dewi, program donasi serupa juga digelar LAI diberbagai daerah seperti, Salemba Raya Pusat, Manado, Makasar hingga Jayapura dalam acara bertema “Sesamaku Keluargaku”.

“LAI menargetkan 2 ribu paket bantuan yang nantinya akan dibagikan ke daerah Sumatera, Sulawesi, Jawa, Kalimantan dan Papua. Sumbangan yang dikutip berasal dari hamba Tuhan sebesar 250 ribu rupiah per paket terdiri dari alkitab dan sembako “, paparnya.

Sedangkan untuk di tahun 2022, LAI juga telah merencanakan akan memproduksi 155 ribu alkitab yang siap untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat tidak mampu dalam acara “Sahabat Alkitab Satu Dalam Kasih”. Donasi dibutuhkan sebesar 95 ribu rupiah untuk 1 alkitab.

Dewi berharap, umat Tuhan yang mendapat informasi program amal tersebut dapat tergerak hatinya untuk ikut menyumbang dengan menghubungi Perwakilan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) di Medan di nomor 0812-6033-1366.

Sementara itu, Jabes Silaban Direktur Yapentra mengatakan, mengucapkan terima kasih atas perhatian LAI. Dimoment perayaan Natal tesebut dapat memberikan motivasi maupun semangat bagi anak-anak Yapentra.

“Setiap seminggu sekali anak didik Yapentra akan dilatih untuk menghapal satu ayat dari Alkitab braille yang telah dibagikan. Sehingga selain menghapal anak-anak dapat mencontoh hal baik yang ada di dalam Alkitab yang dibacanya”, harap Jabes.

Dia juga mengucapkan terima kasih atas dedikasi Romi dari Volunteer asal Bandung yang berkolaborasi dengan Medan untuk melaksanakan Natal dengan penuh semangat melalui beragam kegiatan. Tentunya sangat berarti bagi anak-anak dan dapat membangun kreativitas mereka. Dia juga mengucapkan terima kasih atas dedikasi Romi dari Volunteer asal Bandung yang berkolaborasi dengan Medan untuk melaksanakan Natal dengan penuh semangat melalui beragam kegiatan. Tentunya sangat berarti bagi anak-anak dan dapat membangun kreativitas mereka.

“Dulu saya juga pernah membuat program melukis ini pada orang-orang gangguan jiwa, program tersebut bernama Musik Painting. Mereka diperdengarkan sebuah alunan musik dan selanjutkan mengespresikan mood di hatinya setelah mendengar musik tersebut melalui media kanvas. Dan hasilnya sangat bagus”, ungkapnya.

Selain melukis, Romi juga membuat program audio drama. Para anak-anak disabilitas ditugaskan sebagai story teller, membaca naskah secara braille dan merekam suara mereka melalui clip on mic yang dipasang. Setelah disatukan dan diedit diperoleh hasil urutan cerita drama audio bertema Natal yang diperdengarkan pada acara.

Selain melukis, Romi juga membuat program audio drama. Para anak-anak disabilitas ditugaskan sebagai story teller, membaca naskah secara braille dan merekam suara mereka melalui clip on mic yang dipasang. Setelah disatukan dan diedit diperoleh hasil urutan cerita drama audio bertema Natal yang diperdengarkan pada acara.

Tulisan ini sudah pernah dimuat di harian Sumut24 pada link berikut dan pada harian Halo Medan pada link berikut